Papua, --Budaya Bakar Batu (Barapen) di Papua sangat umum dilakukan untuk menyambut Tahun Baru, menjadi simbol kebersamaan, syukur, perdamaian, dan toleransi, di mana masyarakat adat memasak bersama (babi, ayam, ubi) menggunakan batu panas di lubang tanah, lalu disantap bersama sebagai ungkapan suka cita, mempererat silaturahmi, dan menyambut era baru yang damai.
Kegiatan ini melibatkan TNI Satgas Yonif 521/DY menjadi bagian dari perayaan Natal dan Tahun Baru untuk menciptakan suasana harmonis. (31/12/2025).
Danpos Kelila, Letda Inf Imam Akbar Amrullah S.Tr.Han, bersama masyarakat Distrik Kelila bahu-membahu melaksanakan bakar batu. Lebih dari sekadar perayaan budaya, kegiatan ini adalah bentuk nyata Komunikasi Sosial antara personel TNI dengan masyarakat yang merangkul kearifan lokal, guna memelihara stabilitas keamanan melalui ikatan sosial yang erat.
Prajurit dan masyarakat bersama sama menggali lubang tanah, menyusun batu-batu, hingga membakar kayu bakar. Ubi, keladi, pisang, dan daging kemudian dimasak di atas tungku batu yang membara. Tradisi sakral ini bukan hanya tentang makanan, namun syarat makna sebagai simbol rasa syukur, kesederhanaan, dan eratnya persaudaraan di wilayah terdepan Indonesia.
"Kami mengucapkan Terima kasih bapak TNI di Pos Kelila yang sudah hadir di acara bakar batu yang sudah membantu kita punya acara untuk menyambut tahun baru semoga tuhan memberkati wa wa wa." ucap Bapak Pinus Yikwa.
Komandan Satgas Yonif 521/DY Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata,S.E,M.I.P, "Bakar Batu adalah tradisi memasak unik khas Papua yang menggunakan batu panas di dalam lubang tanah untuk memasak makanan seperti daging, umbi, dan sayuran untuk menyambut Tahun baru di papua."
Mempertemukan warga dalam semangat gotong royong dan kebersamaan, Seperti yang ditunjukkan saat makan bersama dalam lingkaran,
Tradisi ini menjadi simbol harmoni dan situasi kondusif menjelang tahun baru di wilayah penugasan dan Mengekspresikan rasa syukur atas berkat Tuhan menyambut tahun baru yang lebih baik.
*Prajurit Macan Kumbang Berhasil (Yonif 521/DY)* WAPIMRED. LP.
0 Komentar