Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Masyarakat Setuju Jika Hiswana Migas Dorong Pemerintah Cabut Subsidi Elpiji 3Kg

Ketapang---www.bidisatunusantara.id--
Langkanya Elpiji 3kg di seluruh wilayah kabupaten Ketapang membuat masyarakat penerima manfaat tabung gas melon itu resah,terutama ibu ibu rumah tangga

Harry A Daya sekretaris Hiswana migas kalbar saat di hubungi media ini 16 Desember 2025 menyatakan paparannya yang pernah di tulis tribun Pontianak.co.id tahun 2020 silam

Hiswana Migas Kalbar sudah lama mendukung rencana Pemerintah untuk mencabut subsidi gas elpiji 3 Kg (alias tabung melon) 

"Rencana kebijakan itu sudah tepat. Sebab dilapangan kasus peyalahgunaan gas subsidi yang diperuntukan untuk warga miskin akan tetap terus terjadi, jika tidak ada kebijakan tegas," kata Harry A Daya 

Menurut dia, dari hasil investigasi yang didapat dilapangan,di kota dan kabupaten diKalbar ini serta data dan wawancara berbagai sumber bahwa kontrol untuk pengawasan gas elpiji 3kg hanya untuk orang miskin tidak jelas,sehingga marak terjadi penyelewengan.

"Data yang terkumpul banyak terjadi persoalan, mulai dari siapapun boleh membeli, terjadi kelangkaan, harga subsidi tak berlaku atau tidak terkontrol, penjualan diluar wilayah, serta menjamurnya penjual eceran dan masih banyak persoalan lainnya.jelasnya

Lebih lanjut di tambahkan,rencana pemerintah tentang non subsidi elpiji 3 kg dengan harga 30 hingga 35 ribu rupiah pertabung bisa diterima masyarakat.Selain harganya masih terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah, berat dan bentuk gas 3 kg mudah dibawa. Beda dengan gas elpiji non subsidi 5 kg yang harganya tidak terjangkau dan susah dibawa ibu rumah tangga atau pekerja rumah tangga.

"Jika subsidi 3kg tetap diterapkan, Pertama yang sangat dirugikan dalam hal ini adalah orang yang berhak menerima subsidi yaitu orang miskin yang justru sulit mendapatkannya.

"Jika dapat pun,harganya sudah jauh di atas harga eceran tertinggi (HET)bisa Rp. 25-30 ribu bahkan hingga Rp. 40- 60 ribu pertabung jika makin ke pelosok atau ke daerah pedalaman.terang Harry 

Harry A Daya melanjutkan Pemerintah atau negara kita yang terus rugi akibat telah mensubsidi 50 persen setiap tabung. Bayangkan berapa besar kerugian itu. Yang diuntungkan yaitu pemakai yang tidak berhak, bisa orang mampu, restoran, pedagang, pegawai kantoran, PNS, pangkalan nakal, agen elpiji nakal,"tambah Harry.

Harry A Daya berharap anggota dewan pusat lebih sering turun ke masyarakat,terkait gas Elpiji 3kg yang banyak di salah gunakan biar tahu keadaan sebenarnya agar tidak salah mengambil keputusan. 

"Jangan bicara demi masyarakat miskin tapi masyarakat miskin yang dibela tetap saja tidak mendapatkan hak haknya. Dan justru pihak lain yang mendapatkan keuntungan dari subsidi Elpiji 3kg tersebut,pintanya tegas

Harry juga meminta Pemerintah dan DPR RI juga DPD RI segera membuat sistem yang jitu, agar subsidi gas elpiji 3kg bisa diterima oleh masyarakat yang benar benar miskin.

"Caranya bisa bekerjasama dengan dinas sosial di masing-masing daerah kota dan kabupaten," tutup Harry.

Di tambahkan salah satu warga Ketapang Dahlia mengatakan sangat setuju kalau gas Elpiji 3kg itu di cabut subsidi nya,apalagi jika non subsidi hanya di jual 30 sampai 35 ribu pertabung.

"Selama ini dirinya sudah sering beli gas Elpiji 3kg dengan harga 30,35. Sampai 45 ribu,pada hal masih di seputaran kota Ketapang,apalagi ke pelosok pedalaman perhuluan,cetus Dahlia

Dahlia berharap pada pemerintah daerah dan dinas terkait,untuk memberikan opsi yang tepat dan terbaik terkait subsidi Elpiji 3kg bagi rakyat miskin tersebut 

"Jika tak mampu mengawasi jalan nya subsidi Elpiji 3kg kemana arahnya,bagus cabut subsidinya,agar dana subsidi gas Elpiji 3kg itu bisa di jadikan progress baru buat rakyat Indonesia sejahtera pungkas Dahlia. Sumber Roesliyani. Kaperwil  Lusia Nyai .

Post a Comment

0 Comments