BANYUWANGI — Gesibu Blambangan menjadi saksi pengukuhan Kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi pada Senin malam (22/12/2025). Acara yang berlangsung pukul 19.44 hingga 21.00 WIB itu dipimpin langsung Ketua MUI Banyuwangi, KH Muhaimin Asmuni, dan dihadiri jajaran pimpinan daerah, aparat TNI-Polri, tokoh lintas ormas Islam, hingga perbankan syariah. Momentum ini menandai konsolidasi strategis ulama dan umara dalam memperkuat peran keumatan di Banyuwangi untuk masa khidmat 2025–2030.
Pengukuhan tersebut dihadiri Bupati Banyuwangi Hj Ipuk Fiestiandani, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kepala Bakesbangpol Banyuwangi R Agus Mulyono, Kepala Kemenag Banyuwangi Choironi Hidayat, serta perwakilan Danlanal dan Dandim 0825. Hadir pula Ketua PCNU Banyuwangi KH Subandi Zubaidi, Ketua PDM Muhammadiyah Mukhlis, dan pimpinan Bank Syariah Indonesia (BSI). Rangkaian kegiatan diawali santunan anak yatim, dilanjutkan pembacaan Al-Qur’an, penyerahan sertifikat halal UMKM, hingga pembacaan baiat dan sumpah pengurus MUI kecamatan.
Dalam sambutannya, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Banyuwangi Fahrurrozi menyampaikan bahwa sejak disahkannya UU Nomor 8 Tahun 2016, pelayanan haji terus diperkuat. Ia mengungkapkan kuota haji Banyuwangi tahun 2026 mencapai 1.734 jamaah, seiring kuota Jawa Timur sebanyak 42.000 jamaah. Upaya pemerintah tersebut berhasil memangkas masa tunggu haji dari 30 tahun menjadi sekitar 25 tahun. Sementara itu, BSI Regional Jawa Timur meluncurkan program “Banyuwangi Berhaji” sebagai solusi perencanaan keuangan dan pendampingan ibadah haji dan umrah, yang diperkuat melalui penyaluran CSR kepada MUI.
Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan MUI kini dituntut hadir bukan hanya sebagai pemberi fatwa, tetapi juga sebagai problem solver umat di tengah dinamika sosial. Ia mengapresiasi sinergi MUI, Pemkab Banyuwangi, dan BSI yang dinilai membuka akses ibadah sekaligus memperkuat literasi keuangan syariah masyarakat. “Capaian Banyuwangi hari ini lahir dari kolaborasi semua pihak. Pengukuhan ini adalah fondasi moral dan sosial agar kemajuan daerah tetap berpijak pada nilai-nilai Islam,” ujar Ipuk. Acara ditutup dengan launching resmi “Banyuwangi Berhaji”, penyerahan cinderamata, dan keberangkatan Forkopimda, dengan seluruh rangkaian berjalan aman dan kondusif.
Ratri-( WAPIMRED Lp) Lusia Nyai Kaperwil Kalbar.
0 Comments